KUBLER ROSS MODEL



Wikipedia: Model Kübler-Ross. Setiap orang khususnya pasien  memiliki apa yang dinamakan  "lima reaksi emosional berantai bila orang tersebut mengalami krisis atau menderita sakit pada stadium yang gawat (when someone's illness was at its worst)". Hipotesis ini pertama kali diperkenalkan oleh Elisabeth Kübler-Ros. Ross mengatakan bahwa ketika seseorang menhadapi kondisi ekstrim atau krisis, maka yang bersangkutan akan menunjukkan ketidak stabilan emosi atau proses kejiwaan. Ross merangkaikannya sebagai berikut: penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi dan penerimaan. Hipotesis ini diperkenalkan oleh Kübler-Ross 1969 dalam sebuah buku berjudul “orang yang menderita sekarat sebelum meninggal dunia”, ditulis oleh Ross setelah terinspirasi selama berkarier sebagai dokter yang menangani pasien-pasien gawat.


Termotivasi oleh kurangnya kurikulum sekolah kedokteran, dan minimnya pengetahuan tenaga medis tentang cara menangani pasien yang gawat darurat pada waktu itu, Kübler-Ross berkesempatan  menginisiasi  sebuah proyek tentang kematian saat ia bertugas sebagai instruktur sekolah medis Universitas  Chicago. Serangkaian seminar dilakukannya semenjak saat itu, dan semua hasil wawancara, penelitian-penelitian sebelumnya dihimpun menjadi satu terlebih dahulu sebelum analisa dilakukan.

Karyanya tentang cara merawat pasien gawat darurat, mulai merajai dunia kedokteran di AS. Dalam beberapa dekade kemudian, konsep Kübler-Ross dalam buku tersebut diterima oleh masyarakat luas, namun keabsahannya belum didukung secara konsisten di kalangan peneliti dunia kedokteran khususnya para pakar psikologi medis.

Kübler-Ross mengatakan dalam  buku tersebut, bahwa jenjang emosional yang dirasakan orang sebagaimana yang ia maksudkan, tidak harus  berurutan  seperti yang saya katakan tersebut diatas.
Hipotesisnya demikian: tidak semua orang dalam situasi gawat mendekati  kematian atau transformasi harus melalui lima jenjang emosional secara berurutan, karena reaksi tiap-tiap orang terhadap petaka dan keadaan yang dialami  bersifat unik.


Penjelasan tambahan dari keyakinan saya:

Mesir di Jaman perjanjian lama  pernah mengalami 10 bala dari Tuhan  karena raja Firaun tidak mengijinkan Nabi Musa memimpin umatNya meninggalkan Mesir. Firaun pada awalnya menolak tetapi setelah  bala yang ke-10 yaitu kematian anak-anak sulung di seluruh Mesir termasuk anak sulung raja calon penggantinya. Firaun dalam kondisi krisis secara psikologis walaupun dia bukan pasien mengijinkan...Pharaoh said to Moses and Aaron, Rise up and get you forth from among my people....(10 bala adalah situasi kritis yang dialami oleh Raja Firaun dan Bangsa Mesir), akhirnya terjadi perubahan mindset dan keputusan Firaun berubah di menit-menit terakhir. Ia dengan terpaksa mengijinkan Musa dan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.


Rasul Paulus di Jaman Perjanjian Baru mengatakan dengan gaya metapora "ada duri dalam dagingnya" ..there was given to me a thorn in the flesh... lest I should be exalted above measure (duri adalah simbol dari situasi kritis yang dialami oleh Rasul Paulus supaya ia tetap rendah hati  (humble) memiliki hati  seorang hamba) seperti Tuhannya.


Amerika mengalami resesi ekonomi tahun 2004 (resesi ekonomi adalah situasi kritis) yang harus disikapi dengan bijak, oleh para pemimpin dan bangsa Amerika.   Dr.Ronald Heifets mengajukan proposisi atau hipotesa yang terkenal dengan 4 archetype adaptive leadership yang harus dijadikan role model para pemimpin Bangsa di negri Paman Sam tersebut terdiri dari:


Penjelasan tambahan:

 4 archetypes kepemimpinan adaptif:

    • Ukur Jarak kesenjangan antara  nilai-nilai luhur yang dijunjung dengan prilaku nyata. 
    • Dari sejumlah komitmen, pimpinan ingin mendahulukan komitmen  yang mana atau prioritasnya yang mana?
      • Diskusikan, berbagi, dan beritakan hal-hal yang selama ini selalu dianggap tabu.
        • Jangan memilih-milih pekerjaan yang biasanya  menurut anggapan atau pendapat umum sebagai  pekerjaan yang kurang menjanjikan atau lahan kering.

           Proses kepemimpinan adaptif:
          •     Observasi atau pengamatan
          •     Simpulkan
          •     Tindak lanjut