LIMA LANGKAH MANAJEMEN STRATEJIK


Oleh Jim Clayton
Proses manajemen stratejik bukan pedoman atau petunjuk teknis untuk dipatuhi,  melainkan pendekatan  filosofi yang menuntun  pebisnis atau pemimpin dan pejabat di organisasi pelayanan publik.
Para pimpinan atau elit di atas harus berpikir tentang strategi  terlebih dahulu, sebelum terangkai secara matang dan implicit dalam pikirannya  jangan sekali-kali diaplikasikan dalam proses organisasi secara eksplisit. 
Proses manajemen stratejik (MS)  paling gampang diimplementasi jika setiap orang dalam perusahaan atau organisasi telah memahami tentang strategi tersebut.
Terdapat lima, langkah dalam proses MS terdiri dari penentuan tujuan, analisa, formasi strategi, implementasi, dan pemantauan strategi


Tujuan:
Tujuan harus ditentukan berdasarkan visi organisasi.  Perumusannya terdiri dari tiga tahap.  Tahap pertama adalah penentuan sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang.  Ke-dua memilih alternatif proses mana yang terbaik untuk mencapai sasaran. 
Terakhir  rangkaikan  tugas untuk setiap staf/anggota tim organisasi.  Bagikan kepada  staf tugasnya masing masing, untuk dikerjakan dengan baik sampai tuntas.
Harus dipastikan, bahwa pada tahap ini tujuan sudah terurai, realistik, dan sepadan dengan nilai nilai intrinsik yang terkandung dalam  visi organisasi.
Biasanya langkah yang terakhir dari proses ini ialah menyusun pernyataan misi yang tepat, singkat, dan padat atau concise sesudah itu pimpinan mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan para pemegang saham atau pemangku kepentingan dan staf.

Analisis:
Analisis merupakan tahap pertama juga penentu, karena hasil analisis menentukan kebaikan dari dua tahap berikutnya.  Pada tahap analisis, data dan informasi yang relevan dalam rangka mewujudkan visi organisasi dihimpun sebanyak mungkin dari berbagai sumber.
  
Fokus analisis ialah kebutuhan perusahaan atau organisasi sebagai sebuah entitas yang permanen. Keuntungan merupakan fokus bagi perusahaan swasta atau kinerja hasil merupakan fokus untuk organisasi non profit atau publik.

Kemudian penyusunan strategi kebijakan dan identifikasi inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau kinerja organisasi

Selidikilah dengan saksama setiap masalah baik internal maupun eksternal, agar dapat dipastikan seberapa besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 

Pastikan juga bahwa setiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin terjadi sewaktu-waktu dalam perjalanan organisasi atau bisnis.

Formulasi strategi:
Pada tahap ini, yang dilakukan pertama-tama adalah mereviu informasi yang di peroleh dalam analisis.
Tentukan sumber daya organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, mana sumber daya yang sudah tersedia dan mana yang belum tersedia sehingga harus dibeli dari luar organisasi.

Permasalahan pokok organisasi yang diprioritaskan penanganannya harus berdasarkan pada daftar urut kepentingan karena  keberhasilan ditentukan oleh prioritas yang benar.

Sesudah disusun skala prioritas penanganan, dilakukan perumusan strategi. Karena ekonomi dan bisnis merupakan dua hal  yang sangat cair sehingga selalu bercampur-aduk, maka seyogianya pada tahap ini dibutuhkan pendekatan pendekatan alternatif di setiap langkah perencanaan.

Pelaksanaan atau implementasi strategi.
Strategi harus di-implementasikan sampai berhasil, karena implementasi adalah penentu perjalanan sebuah bisnis dan organisasi. Tahap ini sering disebut pelaksanaan dalam proses manajemen.
  
Apabila strategi secara keseluruhan tidak berjalan normal dalam bisnis dengan bentuk struktur yang sekarang, maka segera melakukan instalasi struktur baru sebelum dilanjutkan ke pelaksanaan.

Setiap orang dalam organisasi harus mengetahui tangung-jawab dan kewajiban masing-masing dengan jelas dan bagaimana satu bagian tangung-jawab dapat mendukung tercapainya tujuan secara keseluruhan.

Selain itu setiap sumberdaya atau sumber-dana untuk perjalanan organisasi harus jelas  dan harus  diambil dari pos yang mana. Setelah sumber pos pendanaan jelas dan seluruh karyawan dan pegawai dalam "keadaan siap", segera laksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pengawasan dan evaluasi
Kegiatan pengawasan dan evaluasi strategi sering disebut “pengukuran kinerja”. Pengukuran kinerja adalah konsistensi melakukan peninjauan kembali terhadap setiap permasalahan internal dan eksternal dengan maksud untuk dapat melakukan koreksi dini

Evaluasi dan pengawasan yang baik harus dimulai dengan parameter dan definisi operasional dari parameter yang diukur. Penentuan parameter harus merefleksikan rangkaian proses perumusan tujuan di tahap yang pertama. 
Kemajuan diukur dengan membandingkan hasil kerja aktual atau kinerja hasil versus rencana.

Pemantauan permasalahan internal dan eksternal jika dilakukan secara konsisten bermanfaat bagi bangkitnya reaksi yang tepat  terhadap setiap gejala perubahan lingkungan bisnis atau organisasi.

Jika seandainya strategi yang dibuat tidak berjalan dengan semestinya dan berlawanan dengan tujuan perusahaan atau organisasi, maka  segera diambil tindakan koreksi. Ini hal yang mutlak.

Jika tindakan koreksi sudah diambil, tetapi belum berhasil, maka proses manejemen stratejik harus diulangi dari awal, mulai dari tahap yang pertama yakni perumusan tujuan.
Karena permasalahan internal dan eksternal organisasi atau perusahaan terus berkembang, maka setiap data yang dihasilkan pada tahap ini, harus disimpan dengan baik untuk digunakan dalam rangka memperbaiki strategi jika diperlukan kemudian.

materi lainnya terkait proyek perubahan dapat dibaca di situs blog saya: (“diklatkandilanri.blogspot.co.id/”)
 Terima kasih:  Simon P. Messah, posting pada tanggal 27 Desember 2016