Kompas 2016 2017

CLICK_download_baca

1.    Turki:  antara Timur dan barat   20 Oktober 2016
2.    Reforma Agraria: penegakkan hukum pertanahan diperkuat:  17Maret 2017


3.    Cinema pendidikan: Pencarian Asal Usul Saroo Brierly 17 Maret 2017
4.    Pertanian: Ketergantungan pada Bandar membuat petani tidak berdaya: 20 Okt 2016
5.    Perda membebani ekonomi, Penguasa harus keluarkan biaya berlebihan di Daerah. 20 Okt 2016
6.    Sektor Riil: gendang reindustrialisasi 20 Okt 2016
7.    Pembangunan revitalisasi pasar DTP dan DAK 20 Okt 2016
8.    Air tanah: sebelum jakarta amblas 17 Maret 2017
9.    Berita Daerah: Inovasi Pengolahan Limbah Ternak Disebarluaskan. 20 Okt 2017
10.    Krisis Listrik: Ketika Gelap dan Korupsi berjalan beriringan di Sulut dan Gorontalo. 20 Okt 2016





7S McKinsey daftar pertanyaan

MODEL 7S McKinsey
https://www.mindtools.com/pages/article/newSTR_91.htm dibaca tanggal 26 Desember 2016 jam 23:50 wita



Model McKinsey terdiri dari tujuh unsur yang saling berhubungan satu sama lainnya dan terbagi dalam dua kelompok unsur yaitu kelompok  unsur keras dan kelompok unsur lunak.

Kelompok unsur keras terdiri dari strategi, struktur, dan sistim sedangkan kelompok unsur lunak terdiri dari nilai nilai bersama, keterampilan, gaya, dan staf.
Unsur keras adalah unsur yang mudah dijelaskan karena bersifat kongkrit sehingga manejemen gampang mengubahnya.
Unsur lunak di pihak lain sukar dijelaskan dan tidak kongkrit sehingga mudah berubah karena mudah dipengaruhi oleh budaya akan tetapi jangan lupa bahwa unsur lunak sama penting dengan unsur unsur keras apabila organisasi ingin menggapai keberhasilan dan mencapai kinerja tinggi.

Gambar jaringan model 7S McKinsey adalah ilustrasi saling keterhubungan unsur unsur-nya, dan apabila salah satu unsur mengalami perubahan maka seluruh unsur ikut berubah.

Penjelasannya sebagai berikut:

Pertama: strategi
Perencanaan strategi dibuat untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing  bisnis organisasi.

kedua: struktur
Cara membangun struktur organisasi berhubungan dengan jejaring pelaporan  dari satu unit struktur ke unit struktur lainnya.

Ketiga: sistim
Sistim adalah prosedur dan aktivitas yang dilakukan oleh tiap anggota tim atau staf agar supaya pekerjaan dilaksanakan tuntas dan secara benar.

Ke-empat: Nilai bersama
Nilai bersama adalah tujuan yang paling utama. Ketika model ini pertama kali diciptakan disebut  sebagai nilai inti atau nilai sentral perusahaan/organisasi  yang dipahami terkandung (evidenced) dan larut dalam budaya serta etika kerja perusahaan/ organisasi.

Ke-lima: ketrampilan
Ketrampilan nyata dan kompetensi yg dipunyai setiap pegawai atau karyawan di perusahaan atau organisasi.

Ke-enam: gaya
adalah gaya kepemimpinan yang digunakan.

Ke-tujuh: staf
ialah unsur pegawai karyawan dengan segala kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki.
Nilai bersama ditempatkan di titik sentral sebagai lambang elemen atau unsur yang sangat penting. Struktur, strategi, sistim, staf, style, dan skills (6S) adalah cabang dari nilai sentral, menyajikan ilustrasi yang sederhana mengapa sebuah organisasi dibentuk.

(6S) merupakan tujuan sebuah organisasi didirikan.
Visi yang sejati dari perusahaan terbentuk dari nilai-nilai para pendirinya. Apabila nilai tersebut berubah maka unsur unsur lainnya turut berubah pula.
Model 7S digunakan untuk melakukan analisa situasi atau keadaan sekarang (misalnya di titik A) dan situasi yang dikehendaki pada masa yang akan datang (misalnya di titik B) dan sekaligus identifikasi celah atau jurang pemisah dan gejala ke-tidak-konsistenan yang terletak  diantara unsur unsur atau di celah antara titik A dan titik B.
Kedengarannya mudah tapi praktiknya bukan hal yang mudah apalagi mengubah organisasi, karena walaupun sangat banyak buku sering menyajikan metode analisa strategi, memperbaiki kinerja, dan mengelola perubahan tetapi belum tentu sama dengan Model 7S.
Model analisa strategi dari McKinsey sudah disederhanakan menjadi sebuah bingkai atau kerangka yang dapat membantu siapa saja sekiranya ingin membuat pertanyaan yang tepat tetapi bukan untuk mencari jawaban yang tepat.
Karena itu pengguna model harus memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan tertentu.
Para ahli menciptakan sebuah check list atau matriks di mana masing masing unsur  di titik A dan di Titik B dapat dilihat kesesuaian hubungannya. Bagi pengguna, matriks ini merupakan landasan untuk menyusun pertanyaan yang tepat sehingga matrix dilengkapi dengan beberapa pertanyaan awal untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan permasalahan spesifik organisasi dan akumulasi hikmat yang berkembang sesuai dengan usia organisasi atau perusahaan.
Pengguna dapat membangun pemahaman dengan mengeksplorasi beberapa pertanyaan yang terdapat didalam matriks sebagai gambaran situasi organisasi dan perusahaan.
Cara penggunaannya juga mudah.  Pertama-tama lakukan analisa keadaan sekarang di titik A, kemudian diulangi lagi dengan cara exercise atau mencakar atau analisa yang mirip A tetapi di titik  B yaitu  keadaan yang dikehendaki yang akan terjadi (proposed) di masa yang akan datang (North Star).

Strategi
bagaimana strategi Anda,  bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran, bagaimana mengelola setiap beban persaingan dari luar yang menekan,  bagaimana  memenuhi tuntutan kebutuhan pelanggan yang sering berubah, dan bagaimana strategi di sesuaikan  dengan tuntutan  permasalahan yang dihadapi.

Struktur
Bagaimana Tim dibangun dalam organisasi, bagaimana susunan dilihat secara vertikal, bagaimana departemen yang berbeda saling berkoordinasi, bagaimana anggota Tim mengelola diri dan saling menyesuaikan diri,  apakah pembuatan keputusan disentralisasikan atau harus di-desentralisasikan, apakah ini telah sesuai dengan hakekat kegiatan organisasi, dan kemudian yang terakhir adalah bagaimana menggunakan  jalur komunikasi, apakah jalur komunikasi eksplisit atau implisit yang dipakai.

Sistim.
Apakah sistim yang utama yang sedang digunakan organisasi/perusahaan, perhatikan sistim SDM, dan sistim keuangan, serta komunikasi dan penyimpanan dokumen yang ada, dimana pengawasan diarahkan, dan bagaimana cara pemantauan dan cara evaluasi, regulasi internal dan proses (SOP) yang mana yang mesti dipedomani oleh Tim dalam pelaksanaan tugas.

Nilai sentral.
Apakah nilai sentral organisasi,  budaya korporasi atau tim kerja,  tingkat kekuatan dari nilai tersebut, dan nilai fundamental yang dibangun oleh tim dan organisasi.

Gaya kepemimpinan
Apakah gaya kepemimpinan mendorong tata kelola perusahaan atau organiasi secara partisipatif,  bagaimana efektifitas  kepemimpinan, apakah karyawan atau pegawai para anggota Tim cenderung koperatif atau kompetitif, apakah tim dalam organisasi berfungsi secara riil atau berfungsi secara nominal sehingga disebut kelompok nominal. Nominal atau tidak berkinerja tinggi.

Staf
Jabatan atau spesialisasi yang ada dalam sebuah Tim,  jabatan mana yang masih lowong sehingga perlu dilakukan pengisian lowongan, dan kekurangan kompetensi di masing-masing jabatan yang perlu dilengkapi.

Ketrampilan
Ketrampilan apakah yang paling menonjol  di perusahaan, atau di dalam sebuah  tim, masih adakah kesenjangan keterampilan, jenis pekerjaan perusahaan atau tim yang sangat bermutu dan terkenal menurut pendapat publik, apakah karyawan atau pegawai organisasi atau perusahaan sudah memiliki dan mengusai ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, bagaimana supaya ketrampilan karyawan dikaji dan terpantau secara benar?

Penggunaan  matriks:
Matriks dapat digunakan untuk memeriksa kekurang-sesuaian (check-off alignment) setiap unsur. Untuk melakukan cara analisis yang benar perhatikan langkah-langkah berikut ini:
Pertama dimulai dari nilai sentral apakah nilai sentral konsisten atau tidak konsisten dengan struktur, strategi, dan sistim. Jika tidak konsisten, perubahan apa yang harus dilakukan.
Ke-dua: apakah unsur unsur keras sudah saling mendukung satu sama  lain dengan baik atau belum, perhatikan baik-baik dan tentukan perubahan yang harus dilakukan berdasarkan temuan didalam hubungan tersebut?

Ke-tiga Apakah unsur unsur lunak lainnya saling mendukung dengan unsur unsur kerasnya, apakah unsur unsur lunak saling mendukung satu sama lain atau belum? dan jika belum tentukan perubahan apa yang perlu dilakukan?.

Ke-empat ketika melakukan penyesuaian dan penyelarasan hubungan antar unsur tersebut, gunakan proses berulang (iterative), proses yang seringkali membutuhkan waktu yang lama sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi, sampai hasil penyelerasan unsur-unsur selesai. Evidence atau bukti penyesuaian dan penyelarasan adalah hasil akhir yang harus terukur dengan melihat tampilan kinerja outcome organisasi atau perusahaan.

materi lain proyek perubahan terdapat di situs:
(“diklatkandilanri.blogspot.co.id/”)

Kompas 17 Maret 2017

CLICK!!!_download_baca


 1. Sistim Pemilu untuk siapa?
2. Usulan penerima Kalpataru dilakukan daring

3. Pemangsa disekitar kita pedofilia
4. Sekolah "coding" dibutuhkan; pendidikan vokasional
5. Digitalisasi perluas keterjangkauan bacaan (literasi)

6. Perubahan Iklim global pengaruhi udara China (polusi udara)
7. Provokasi perlu dihindari
8. KH Hasyim Muzadi guru keBhinnekaan Bangsa (Obituari)
9. Kekerasan sangat sedikit oleh Agama (Pasar Buku London 2017)
10. Populisme dihadang di Belanda (Pemilu PM Belanda Mark Rutte unggul)
11. Sikap Parpol terhadap koruptor
12. Pendidikan dan Pekerjaan Kompas 20 Oktober 2016
13. Program kemanusiaan; AS gandeng PBB perangi perbudakan Modern
14. Pemerintah belum memutuskan sikap; RUU ASN
15. Masih banyak Program yang tidak jelas; Anggaran Pembangunan
16. Inovasi Daerah terus bermunculan; Pelayanan Publik



Kompas 20 Oktober 2016

CLICK!!!!
 (1)Reformasi Hukum membutuhkan waktu; (2)Ratifikasi UU perubahan iklim diharapkan membawa perubahan;
(3)Jaminan kesehatan Nasional benahi rencana kebutuhan obat; (4)Teknologi laser mulai
digunakan untuk pemetaan gambut; (5)Laboratorium bermutu perkuat surveilans; (6)Kebijakan satu harga BBM Tajuk Rencana; (7)Penerbit matangkan Kontrak Hak cipta-Franfurt Book Fair; (8)Manila Beijing perkuat Relasi; (9)Literasi digital - Ketika anak sering mengakses internet; (10)Pendidikan dan Pekerjaan;

Kompas 24 Maret 2017

CLICK!!!
(1)   Formalin dicampur adonan Tahu
(2)   Walikota Palembang terima masukan dari Media sosial
(3)   Investor asing terus masuk













(4)    Kemendag cabut persetujuan impor hortikultura
(5)    Perunggasan, harga daging jatuh peternak terpuruk
(6)   ADB Kebijakan terintegrasi mengatasi masalah kota
(7)    Galangan kapal dibangkitkan kemenhub siapkan Rp.200 miliar untuk kapal pelayaran rakyat
(8)    Kejati Papua periksa anggota DPD
(9)   Keuangan inklusif Yayasan Gates dan Melinda Gates tawarkan bantuan

video membuat bait pengantar

klik-> download

video_menulis

Video Bonus Demography

Notulen KKT klik link download

LIMA LANGKAH MANAJEMEN STRATEJIK


Oleh Jim Clayton
Proses manajemen stratejik bukan pedoman atau petunjuk teknis untuk dipatuhi,  melainkan pendekatan  filosofi yang menuntun  pebisnis atau pemimpin dan pejabat di organisasi pelayanan publik.
Para pimpinan atau elit di atas harus berpikir tentang strategi  terlebih dahulu, sebelum terangkai secara matang dan implicit dalam pikirannya  jangan sekali-kali diaplikasikan dalam proses organisasi secara eksplisit. 
Proses manajemen stratejik (MS)  paling gampang diimplementasi jika setiap orang dalam perusahaan atau organisasi telah memahami tentang strategi tersebut.
Terdapat lima, langkah dalam proses MS terdiri dari penentuan tujuan, analisa, formasi strategi, implementasi, dan pemantauan strategi


Tujuan:
Tujuan harus ditentukan berdasarkan visi organisasi.  Perumusannya terdiri dari tiga tahap.  Tahap pertama adalah penentuan sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang.  Ke-dua memilih alternatif proses mana yang terbaik untuk mencapai sasaran. 
Terakhir  rangkaikan  tugas untuk setiap staf/anggota tim organisasi.  Bagikan kepada  staf tugasnya masing masing, untuk dikerjakan dengan baik sampai tuntas.
Harus dipastikan, bahwa pada tahap ini tujuan sudah terurai, realistik, dan sepadan dengan nilai nilai intrinsik yang terkandung dalam  visi organisasi.
Biasanya langkah yang terakhir dari proses ini ialah menyusun pernyataan misi yang tepat, singkat, dan padat atau concise sesudah itu pimpinan mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan para pemegang saham atau pemangku kepentingan dan staf.

Analisis:
Analisis merupakan tahap pertama juga penentu, karena hasil analisis menentukan kebaikan dari dua tahap berikutnya.  Pada tahap analisis, data dan informasi yang relevan dalam rangka mewujudkan visi organisasi dihimpun sebanyak mungkin dari berbagai sumber.
  
Fokus analisis ialah kebutuhan perusahaan atau organisasi sebagai sebuah entitas yang permanen. Keuntungan merupakan fokus bagi perusahaan swasta atau kinerja hasil merupakan fokus untuk organisasi non profit atau publik.

Kemudian penyusunan strategi kebijakan dan identifikasi inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau kinerja organisasi

Selidikilah dengan saksama setiap masalah baik internal maupun eksternal, agar dapat dipastikan seberapa besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 

Pastikan juga bahwa setiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin terjadi sewaktu-waktu dalam perjalanan organisasi atau bisnis.

Formulasi strategi:
Pada tahap ini, yang dilakukan pertama-tama adalah mereviu informasi yang di peroleh dalam analisis.
Tentukan sumber daya organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, mana sumber daya yang sudah tersedia dan mana yang belum tersedia sehingga harus dibeli dari luar organisasi.

Permasalahan pokok organisasi yang diprioritaskan penanganannya harus berdasarkan pada daftar urut kepentingan karena  keberhasilan ditentukan oleh prioritas yang benar.

Sesudah disusun skala prioritas penanganan, dilakukan perumusan strategi. Karena ekonomi dan bisnis merupakan dua hal  yang sangat cair sehingga selalu bercampur-aduk, maka seyogianya pada tahap ini dibutuhkan pendekatan pendekatan alternatif di setiap langkah perencanaan.

Pelaksanaan atau implementasi strategi.
Strategi harus di-implementasikan sampai berhasil, karena implementasi adalah penentu perjalanan sebuah bisnis dan organisasi. Tahap ini sering disebut pelaksanaan dalam proses manajemen.
  
Apabila strategi secara keseluruhan tidak berjalan normal dalam bisnis dengan bentuk struktur yang sekarang, maka segera melakukan instalasi struktur baru sebelum dilanjutkan ke pelaksanaan.

Setiap orang dalam organisasi harus mengetahui tangung-jawab dan kewajiban masing-masing dengan jelas dan bagaimana satu bagian tangung-jawab dapat mendukung tercapainya tujuan secara keseluruhan.

Selain itu setiap sumberdaya atau sumber-dana untuk perjalanan organisasi harus jelas  dan harus  diambil dari pos yang mana. Setelah sumber pos pendanaan jelas dan seluruh karyawan dan pegawai dalam "keadaan siap", segera laksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pengawasan dan evaluasi
Kegiatan pengawasan dan evaluasi strategi sering disebut “pengukuran kinerja”. Pengukuran kinerja adalah konsistensi melakukan peninjauan kembali terhadap setiap permasalahan internal dan eksternal dengan maksud untuk dapat melakukan koreksi dini

Evaluasi dan pengawasan yang baik harus dimulai dengan parameter dan definisi operasional dari parameter yang diukur. Penentuan parameter harus merefleksikan rangkaian proses perumusan tujuan di tahap yang pertama. 
Kemajuan diukur dengan membandingkan hasil kerja aktual atau kinerja hasil versus rencana.

Pemantauan permasalahan internal dan eksternal jika dilakukan secara konsisten bermanfaat bagi bangkitnya reaksi yang tepat  terhadap setiap gejala perubahan lingkungan bisnis atau organisasi.

Jika seandainya strategi yang dibuat tidak berjalan dengan semestinya dan berlawanan dengan tujuan perusahaan atau organisasi, maka  segera diambil tindakan koreksi. Ini hal yang mutlak.

Jika tindakan koreksi sudah diambil, tetapi belum berhasil, maka proses manejemen stratejik harus diulangi dari awal, mulai dari tahap yang pertama yakni perumusan tujuan.
Karena permasalahan internal dan eksternal organisasi atau perusahaan terus berkembang, maka setiap data yang dihasilkan pada tahap ini, harus disimpan dengan baik untuk digunakan dalam rangka memperbaiki strategi jika diperlukan kemudian.

materi lainnya terkait proyek perubahan dapat dibaca di situs blog saya: (“diklatkandilanri.blogspot.co.id/”)
 Terima kasih:  Simon P. Messah, posting pada tanggal 27 Desember 2016



SISTIM ADMINISTRASI NKRI

BERDASARKAN PENDAPAT PRIBADI, SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) ITU SEPERTI APA??!!

Sebelum saya merumuskan apa itu Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) menurut pendapat pribadi saya tersebut, berikut terlebih dahulu saya akan memaparkan hal-hal yang menjadi dasar pembentuk kata SANKRI itu sendiri agar dapat memberikan pemahaman yang jelas, baik itu pemahaman kepada saya pribadi maupun kepada pembaca. Dasar-dasar tersebut diantaranya yaitu:

PENGERTIAN SISTEM:
Menurut kamus webster, Sistem merupakan suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda (diverse), masing-masing terikat pada (subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Jerry Fitzgerald (1981) menuliskan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Pamudji (1981) Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisie, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.



PENGERTIAN ADMINISTRASI:
Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1974), kata to administer diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan).
Menurut Leonard D. White (1955) Administrasi adalah suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta, sipil ataupun militer, berskala kecil maupun besar.
Menurut The Liang Gie (1980) Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.

PENGERTIAN NEGARA:
Menurut Aristoteles, Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya.
Herman Finer, Negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi.

PENGERTIAN ADMINISTRASI NEGARA:
John M. Pffifner & Robert V. Presthus mengatakan bahwa Administrasi Negara sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.
Menurut Dwight Waldo Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI):
Menurut H. Obsatar Sinaga (Dosen FISIP Universitar Padjadjaran), Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) adalah administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna. Di samping berlandaskan idiil Pancasila dan konstitusional UUD 1945, serta landasan operasional pengembangannya SPPN beserta peraturan pelaksanaannya, SANKRI harus selaras juga dengan situasi dan perkembangan lingkungan stratejik, termasuk perkembangan paradigma ilmu administrasi negara.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) MENURUT PENDAPAT PRIBADI:

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka saya dapat merumuskan bahwa Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) tersebut merupakan suatu keseluruhan sistem penyelenggaraan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam segala aspeknya, serta keseluruhan administrasi negara Indonesia yang berlandaskan pada Idiil-Pancasila, konstitusional-UUD 1945, operasional, dan kebijakan lain baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis. Dimana dari keseluruhan sistem tersebut antara Aparatur Negara (Aparatur Pemerintah, Aparatur Kenegaraan) beserta seluruh rakyat saling bekerjasama dalam mewujudkan segala tujuan seperti: melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia;, serta cita-cita bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegaranya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Semoga Bermanfaat :)

Ani Triani
170110140022
Tugas Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia

Sumber:
Silalahi, Ulbert: Studi tentang Ilmu Administrasi, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2013.
Sugandi, Yogi Suprayogi: ADMINISTRASI PUBLIK; Konsep dan Perkembangan Ilmu di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.
Pustaka.unpad.ac.id/archives/
Soewarto Handoko: PUSDIKLAT DEPDIKNAS.

KUBLER ROSS MODEL



Wikipedia: Model Kübler-Ross. Setiap orang khususnya pasien  memiliki apa yang dinamakan  "lima reaksi emosional berantai bila orang tersebut mengalami krisis atau menderita sakit pada stadium yang gawat (when someone's illness was at its worst)". Hipotesis ini pertama kali diperkenalkan oleh Elisabeth Kübler-Ros. Ross mengatakan bahwa ketika seseorang menhadapi kondisi ekstrim atau krisis, maka yang bersangkutan akan menunjukkan ketidak stabilan emosi atau proses kejiwaan. Ross merangkaikannya sebagai berikut: penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi dan penerimaan. Hipotesis ini diperkenalkan oleh Kübler-Ross 1969 dalam sebuah buku berjudul “orang yang menderita sekarat sebelum meninggal dunia”, ditulis oleh Ross setelah terinspirasi selama berkarier sebagai dokter yang menangani pasien-pasien gawat.


Termotivasi oleh kurangnya kurikulum sekolah kedokteran, dan minimnya pengetahuan tenaga medis tentang cara menangani pasien yang gawat darurat pada waktu itu, Kübler-Ross berkesempatan  menginisiasi  sebuah proyek tentang kematian saat ia bertugas sebagai instruktur sekolah medis Universitas  Chicago. Serangkaian seminar dilakukannya semenjak saat itu, dan semua hasil wawancara, penelitian-penelitian sebelumnya dihimpun menjadi satu terlebih dahulu sebelum analisa dilakukan.

Karyanya tentang cara merawat pasien gawat darurat, mulai merajai dunia kedokteran di AS. Dalam beberapa dekade kemudian, konsep Kübler-Ross dalam buku tersebut diterima oleh masyarakat luas, namun keabsahannya belum didukung secara konsisten di kalangan peneliti dunia kedokteran khususnya para pakar psikologi medis.

Kübler-Ross mengatakan dalam  buku tersebut, bahwa jenjang emosional yang dirasakan orang sebagaimana yang ia maksudkan, tidak harus  berurutan  seperti yang saya katakan tersebut diatas.
Hipotesisnya demikian: tidak semua orang dalam situasi gawat mendekati  kematian atau transformasi harus melalui lima jenjang emosional secara berurutan, karena reaksi tiap-tiap orang terhadap petaka dan keadaan yang dialami  bersifat unik.


Penjelasan tambahan dari keyakinan saya:

Mesir di Jaman perjanjian lama  pernah mengalami 10 bala dari Tuhan  karena raja Firaun tidak mengijinkan Nabi Musa memimpin umatNya meninggalkan Mesir. Firaun pada awalnya menolak tetapi setelah  bala yang ke-10 yaitu kematian anak-anak sulung di seluruh Mesir termasuk anak sulung raja calon penggantinya. Firaun dalam kondisi krisis secara psikologis walaupun dia bukan pasien mengijinkan...Pharaoh said to Moses and Aaron, Rise up and get you forth from among my people....(10 bala adalah situasi kritis yang dialami oleh Raja Firaun dan Bangsa Mesir), akhirnya terjadi perubahan mindset dan keputusan Firaun berubah di menit-menit terakhir. Ia dengan terpaksa mengijinkan Musa dan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.


Rasul Paulus di Jaman Perjanjian Baru mengatakan dengan gaya metapora "ada duri dalam dagingnya" ..there was given to me a thorn in the flesh... lest I should be exalted above measure (duri adalah simbol dari situasi kritis yang dialami oleh Rasul Paulus supaya ia tetap rendah hati  (humble) memiliki hati  seorang hamba) seperti Tuhannya.


Amerika mengalami resesi ekonomi tahun 2004 (resesi ekonomi adalah situasi kritis) yang harus disikapi dengan bijak, oleh para pemimpin dan bangsa Amerika.   Dr.Ronald Heifets mengajukan proposisi atau hipotesa yang terkenal dengan 4 archetype adaptive leadership yang harus dijadikan role model para pemimpin Bangsa di negri Paman Sam tersebut terdiri dari:


Penjelasan tambahan:

 4 archetypes kepemimpinan adaptif:

    • Ukur Jarak kesenjangan antara  nilai-nilai luhur yang dijunjung dengan prilaku nyata. 
    • Dari sejumlah komitmen, pimpinan ingin mendahulukan komitmen  yang mana atau prioritasnya yang mana?
      • Diskusikan, berbagi, dan beritakan hal-hal yang selama ini selalu dianggap tabu.
        • Jangan memilih-milih pekerjaan yang biasanya  menurut anggapan atau pendapat umum sebagai  pekerjaan yang kurang menjanjikan atau lahan kering.

           Proses kepemimpinan adaptif:
          •     Observasi atau pengamatan
          •     Simpulkan
          •     Tindak lanjut 



           

          Popular Posts

          About Me